Sejarah
Kata ‘gitar’ atau guitar dalam bahasa Inggris, pada mulanya diambil dari nama
alat musik petik kuno di wilayah Persia pada kira-kira tahun 1500 SM yang
dikenal sebagai citar atau sehtar. Alat musik ini kemudian berkembang menjadi
berbagai macam model gitar kuno yang dikenal dengan istilah umum tanbur. Pada
tahun 300 SM Tanbur Persia dikembangkan oleh bangsa Yunani dan enam abad
kemudian oleh bangsa Romawi (Bellow, 1970:54-55). Pada tahun 476M alat musik
ini dibawa oleh bangsa Romawi ke Spanyol dan bertransformasi menjadi: (1)
guitarra Morisca yang berfungsi sebagai pembawa melodi, dan (2) Guitarra Latina
untuk memainkan akor. Tiga abad kemudian bangsa Arab membawa semacam gitar gambus
dengan sebutan al ud ke Spanyol (Summerfield, 1982:12). Berdasarkan konstruksi
al ud Arab dan kedua model gitar dari Romawi tersebut, bangsa Spanyol kemudian
membuat alat musiknya sendiri yang disebut vihuela. Sebagai hasilnya, vihuela
menjadi populer di Spanyol sementara alat-alat musik pendahulunya sedikit demi
sedikit ditinggalkan. Walaupun demikian al ud dibawa orang ke negara-negara
Eropa Barat dan menyaingi popularitas vihuela di Spanyol. Di Eropa al ud
disambut dengan baik dan berkembang menjadi berbagai model lute Eropa hingga
kira-kira akhir abad ke-17. Sementara itu vihuela berkembang terus menjadi
berbagai macam gitar selama berabad-abad hingga akhirnya menjadi gitar klasik
yang digunakan pada saat ini.
Keaslian gitar tidak dapat
dilihat dari keantikannya. Beberapa ahli merasa alat ini berasal dari benua Afrika, di mana banyak replika modern dalam
bentuk kotak bulat seperti kulitkerang dengan Gut / benang benang sutera, di
banyak daerah benua itu. Ahli lain menemukan alat ini dalam bentuk kaca di
relief relief batu tua di zaman Asia Tengah dan Asia
Kuno. Bahan pemikiran lain juga timbul dengan ditemukannya vas vas Yunani Kuno
yang bercorak. Greek
Strings mungkin adalah
alat pertama yang dikatagorikan sebagai gitar. Gitar modern kemungkinan berakar
dari gitar Spanyol, tetapi berbagai jenis gitar seperti instrumen instrumen
yang kita bisa saksikan dilukisan lukisan pada zaman Medieval dan Renaiassance
yang banyak terdapat diseluruh Eropa.[1]
Jenis
Secara kasar jenis gitar dapat
dibagi atas gitar akustik dan gitar elektrik
Gitar akustik
Gitar akustik memiliki
bagian badan yang berlubang (hollow body) dan dapat menghasilkan suara
yang relatif cukup keras tanpa penguatan elektrik. Bunyi dari gitar akustik
dihasilkan dari getaran senar yang mengalir antara tulang leher (nut) dengan
jembatan (brigde) yang kemudian diperkuat oleh bagian badan gitar yang bertindak
sebagai lubang resonansi.
Lubang resonansi pada umumnya berupa lubang berbentuk lingkaran
terletak di tengah badan gitar. Tapi sesuai perkembangan zaman dan tuntutan
estetika lubang resonansi tidak hanya berbentuk lingkaran, tapi juga bisa
berupa kaligrafi seperti yang diperkenalkan oleh CC Guitar dengan Calligraphy
Series yang mengambil karakter kanji (China, Japan).
Terdapat beberapa subkategori dari pengelompokan gitar akustik,
di antaranya:
·
Gitar senar-nilon,
termasuk gitar klasik dan gitar
flamenco
·
Gitar senar-baja, termasuk gitar puncak-datar
dan gitar folk
Pengelompokan gitar akustik juga memasukkan gitar akustik yang
memiliki tingkatan jangkauan nada yang berbeda, seperti gitar bass akustik yang
memiliki setem yang sama dengan gitar bass elektrik.
Gitar elektrik
Gitar elektrik adalah gitar yang dirancang agar bunyi yang dihasilkan dapat diperkuat secara elektrik dan jika dimainkan tanpa penguatan tersebut akan menghasilkan suara yang relatif lemah. Komponen utama pada gitar elektrik adalah pickup. Pick up Elektromagnetikmenangkap dan mengubah getaran senar ke dalam bentuk sinyal, yang kemudian diteruskan ke pengeras suara melelui medium kabelatau gelombang radio. Suara yang dihasilkan seringkali dimanipulasi sedemikian rupa menggunakan peralatan elektronik tambahan maupun distorsi alami dari tabung vakum di dalam pengeras suara. Terdapat dua jenis pickup magnetik, yaitu pickup kumparan tunggal(single coil) dan pickup kumparan ganda (double coil atau humbucker), di mana setiap pickup dapat diatur aktif atau pasif. Pickup pertama yang berhasil digunakan pada gitar dikembangkan oleh George Beauchamp pada 1931, diamana saat itu ia masih menggunakan badan gitar yang berlubang (hollow-body). Setelah Perang Dunia II, barulah gitar elektrik badan-padat (solid-body) dipopulerkan oleh Gibson yang bekerjasama dengan Les Paul, serta oleh Leo Fender yang bekerja secara independen.
Beberapa model gitar elektrik
menggunakan pickup piezoelektrik,
yang berfungsi sebagai transduser untuk
menghasilkan suara yang relatif mirip dengan gitar akustik. Terdapat pula gitar
yang mengkombinasikan pickup magnetik dan pickup piezoelektrik yang bernamahybrid
guitars.[2]
Konstruksi
Tubuh gitar terdiri dari tiga bagian utama yaitu kepala, leher dan badan. Pada bagian kepala terdapat mesin penala dawai. Dawai gitar yang berjumlah enam utas masing-masing diikatkan pada enam buah pasak yang merupakan bagian dari mesin penala. Bagian leher terdapat di antara kepala dan badan. Bagian muka leher yang masuk hingga kira-kira seperempat papan muka dari badan gitar, merupakan papan jari yang memiliki 19 pembatas dari logam yang dikenal dengan sebutan fret. Fungsinya adalah untuk memproduksi tingkat ketinggian nada yang berbeda dengan jalan menempatkan jari-jari pada ruang-ruang di antara logam-logam fret. Bagian badan gitar berfungsi sebagai tabung resonator untuk memperbesar bunyi yang dihasilkan oleh getaran dawai. Papan muka pada badan gitar yang bahan kayunya lebih tipis dibanding papan belakang dan samping, disebut juga sebagai papan suara. Pada papan suara terdapat lobang suara untuk mengeluarkan hasil produksi bunyi. Pada dasarnya bunyi gitar dihasilkan oleh getaran dawai-dawai yang terentang di antara batang penyanggah dawai yang merupakan pembatas antara kepala dan leher (disebut nut) dengan gading pembatas (disebut bridge) pada pangkal pengikat dawai di atas papan suara (disebut base).
Aksesori
Walaupun gitar sudah dapat
dimainkan tanpa alat-alat berikut, namun penggunaan berbagai aksesoris dapat
dipakai untuk mempermudah dalam memegang dan memainkan gitar.
Strap
Strap gitar digunakan untuk
menggantung gitar melalui bahu, agar bisa bermain gitar sambil berdiri dengan
mudah. Strap berbetuk secarik kain dengan penebalan kulit sintetis di kedua
ujungnya, di mana panjangnya dapat diatur untuk menyesuaikan posisi favorit
dari pemain gitar tersebut.
Gitar memiliki beragam jenis
perlengkapan untuk memasangkan strap. Perlengkapan paling umum adalah
menggunakan pin strap, yang berupa silinder logam yang ditancapkan ke gitar menggunakan sekrup. Secara umum, dua buah pin strap selalu
terdapat pada semua gitar elektrik dan banyak gitar akustik. Pin strap oleh
sebagian orang lalu diganti dengan strap berpengunci (strap locks) yang
dapat menghubungkan gitar dan strap dengan lebih aman.
Pin strap bawah biasanya terletak
di bagian dasar badan gitar. Sedangkan pin strap atas umumnya terletak di
sekitar ujung atas dari badan gitar, dengan posisi tepatnya yang berbeda-beda.
Posisi paling umum adalah di lengkungan badan atas gitar, di ujung dari upper horn ataupun di sambungan leher gitar (heel).
Beberapa gitar elektrik, terutama gitar dengan bentuk badan yang aneh, memiliki
pin strap yang dipasang di bagian belakang badan gitar, baik salah satu pin
maupun keduanya. Terdapat pula pin starp atas yang dipasang di bagian kepala
gitar.
Beberapa gitar akustik hanya
memilik satu pin strap, yaitu di dasar badan gitar. Untuk itu ujung strap
lainnya harus diikatkan ke kepala gitar. Namun, beberapa gitar akustik dibuat
tanpa pin strap sama sekali.
Plektrum
Plektrum (atau
biasa disebut pick) adalah sepotong kecil material keras yang umumnya dipegang
dengan jempol dan telunjuk dan digunakan untuk memetik dan membunyikan senar.
Plektrum secara umum lebih sering digunakan untuk permainan gitar elektrik.
Walaupun bahan utama pembuat plektrum adalahplastik, terdapat pula plektrum dari bahan
lain, seperti tulang, kayu, logam,
ataupun tempurung kura-kura. Tempurung kura-kura
adalah bahan yang paling sering digunakan pada era awal pembuatan plektrum.
Tetapi seiring dengan kura-kura yang terancam punah dan
menjadi hewan dilindungi, tempurung kura-kura tidak lagi digunakan sebagai
bahan pembuat plektrum.
Bentuk dan ukuran plektrum
sangatlah beragam. Ukuran plektrum bervariasi mulai dari plektrum kecil untuk
jazz hingga plektrum besar untuk bass. Ketebalan plektrum juga memengaruhi
penggunaannya. Plektrum yang lebih tipis (antara 0,2 sampai 0,5 mm)
biasanya digunakan untuk permainan rhythm, sedangkan plektrum yang lebih tebal
(antara 0,7 hingga 1,5+ mm) biasanya digunakan untuk permainan melodi.
Suara gitar khas ala Billy
Gibbons disebut-sebut
dikarenakan ia menggunakan koin
Amerika atau koin Meksiko sebagai
plektrum. Hal serupa terjadi pada Brian May yang
menggunakan koin Inggris sebagai plektrum. Lain halnya dengan David Persons
yang dikenal menggunakan plektrum dari kartu kredit usang yang dipotong dengan
ukuran yang tepat.
Tala/Sêtém
Gitar adalah sebuah instrumen
transposing, di mana suara titinadanya satu oktaf lebih rendah dari
yang tertulis pada skor/lembaran musiknya.
Berbagai variasi tala pada gitar
dapat saja digunakan, tergantung dari pemainnya. Tala yang paling umum
digunakan — yang dikenal sebagai "Standard Tuning" —
menggunakan senar yang ditala dari E rendah ke E tinggi, dengan melintasi
rentang dua oktaf (EADGBe). Jika keenam senar dibunyikan secara terbuka (open
string) maka akan menghasilkan chord Em7/add11.
Titinadanya adalah sebagai
berikut:
Senar
|
|||
pertama
|
E4
|
e'
|
329,63 Hz
|
kedua
|
B3
|
b
|
246,94 Hz
|
ketiga
|
G3
|
g
|
196,00 Hz
|
keempat
|
D3
|
d
|
146,83 Hz
|
kelima
|
A2
|
A
|
110 Hz
|
keenam
|
E2
|
E
|
82,41 Hz
|
Tabel berikut menunjukkan
titinada yang dilintasi keenam senar pada tala standar, dari fret nol (nut)
hingga fret dua belas.
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
E
|
F
|
F♯
|
G
|
A♭
|
A
|
B♭
|
B
|
C
|
C♯
|
D
|
E♭
|
E
|
B
|
C
|
C♯
|
D
|
E♭
|
E
|
F
|
F♯
|
G
|
A♭
|
A
|
B♭
|
B
|
G
|
A♭
|
A
|
B♭
|
B
|
C
|
C♯
|
D
|
E♭
|
E
|
F
|
F♯
|
G
|
D
|
E♭
|
E
|
F
|
F♯
|
G
|
A♭
|
A
|
B♭
|
B
|
C
|
C♯
|
D
|
A
|
B♭
|
B
|
C
|
C♯
|
D
|
E♭
|
E
|
F
|
F♯
|
G
|
A♭
|
A
|
E
|
F
|
F♯
|
G
|
A♭
|
A
|
B♭
|
B
|
C
|
C♯
|
D
|
E♭
|
E
|
Gitar yang menggunakan tala
standar dapat dengan mudah untuk ditala, dengan fakta bahwa nada pada fret
kelima sama dengan nada pada senar terbuka (open string) sebelumnya;
sebagai contoh, nada pada fret kelima pada senar keenam memiliki nada yang sama
dengan senar terbuka kelima. Pengecualian pada hal ini terjadi antara senar
kedua dan ketiga, di mana nada fret keempat pada senar ketigalah yang sama
dengan senar terbuka kedua.
Tata tala standar telah banyak
berkembang untuk menyediakan keselarasan antara pemosisian jari yang sederhana
untuk chord (akor) umum dan kemampuan untuk
memainkan scale (tangga nada) umum dengan pergerakan
jari seminimal mungkin. Uniknya, tala gitar memiliki pola pengulangan, di mana
hal ini mempermudah dalam memainkan tangga nada umum. Terdapat pula variasi dan
pengembangan terhadap tala alternatif. Tala alternatif digunakan untuk dua
alasan utama: kemudahan dalam bermain dan variasi nada yang dapat dihasilkan.
Banyak gitaris yang menggunakan
sebuah variasi tala yang ditemukan berabad lalu, di mana senar terrendah
'diturunkan' satu nada penuh (whole
tone). Dikenal sebagai tala "Drop-D" di mana
urutan titinada senar terbukanya dari rendah ke tinggi adalah DADGBe. Hal ini
memungkinkan permainan bass dominan dan tonic senar terbuka dalam kunci D dan
D-minor. Hal tersebut juga mempermudah dalam memainkan powerchords. Eddie Van Halen seringkali menggunakan sebuah alat
yang ia patenkan yang bernama "D Tuna". Alat tersebut berupa tuas
kecil yang terhubung ke fine
tuner senar keenam pada
tremolo Floyd Rose miliknya, yang membuatnya dapat menurunkan nada senar
tersebut dari E ke D dengan mudah. Pada era modern, banyak grup rock
kontemporer yang melakukan perubahan tala senar dengan penurunan beberapa
semi-nada, menghasilkan tala "Drop-C" atau "Drop-B" sebagai
contohnya. Bagaimanapun penggunaan istilah ini kurang konsisten. Terminologi
"drop-D" selain digunakan untuk menggambarkan "drop-D" yang
sebenarnya (di mana senar terakhir diturunkan 1 nada), istilah tersebut
terkadang juga salah digunakan untuk menggambarkan tala "Standar"
berbasis D yang sebenarnya dinamakan "D-Standard" (DGCFAd').
Seperti halnya dengan instrumen
berdawai lainnya, dimungkinkan menggunakan sejumlah besar scordatura pada gitar. Bentuk umum scordatura termasuk menurunkan tala senar ke-3
menjadi F♯ untuk
meniru tala standar dari lute,
terutama ketika memainkan lagu-lagu opera renaissance yang sebenarnya ditulis untuk lute.
Sumber : id.wikipedia.org
Sumber : id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar