Kali ini saya akan membahas tentang
perkembangan digital cinema. Sebelum kita membahasnya kita harus tahu terlebih
dahulu apa itu digital ? Dan apa itu cinema?
Digital berasal dari kata Digitus,
dalam bahasa Yunani berarti
jari jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah
sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh
karena itu Digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1
atau off dan on (bilangan biner).
Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya
Cinema adalah Cinemathographie yang
berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya)
+ graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi
pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak
dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut
dengan kameraV
Digital cinema merujuk pada
penggunaan teknologi digital untuk mendistribusikan dan menayangkan
gambar bergerak. Sebuah film dapat didistribusikan
lewat perangkat keras,piringan optik atau satelit serta ditayangkan
menggunakan proyektor digital alih-alih proyektorfilm konvensional. Digital
Cinema berbeda dari HDTV atau televisi high definition. Digital
Cinematidak bergantung pada penggunaan televisi atau standar HDTV,
aspek rasio atau peringkat bingkai. Proyektor digital yang
memiliki resolusi 2K mulai disebarkan pada tahun 2005, dan sejak
tahun 2006 jangkauannya telah diakselerasi.
Digital Cinema hanya berbeda dengan sinema
konvensional dalam hal visualisasi dan suara.
Visualisasi Digital Cinema sudah sangat jernih seperti anda melihat gambar
bergerak di televisi, sementara sinema konvensional yang menggunakan
media pita seluloid, memiliki struktur visualisasi berupa titik-titik.
Untuk kualitas suara, Digital Cinema menggunakan sistem suara surround
(biasanya Dolby Surround) dan kualitas suara sudah ditingkatkan. Sementara
sinema konvensional, sudah menggunakan sistem suara surround, tetapi kualitas
suara yang dihasilkan jauh berbeda dengan Digital Cinema.
Sejarah
Pemutaran media digital hi-resolusi 2K file
setidaknya memiliki sejarah 20 tahun dengan unit penyimpanan data video awal
(penggerebekan) menggodok sistem frame buffer custom dengan memory
besar. Konten biasanya dibatasi hingga beberapa menit
material. Transfer konten antara remote locations lambat dan memiliki
kapasitas terbatas. Proyek-proyek feature-length bisa dikirim melalui
'kawat' (Internet atau link fiber dedicated) tidak sampai akhir 1990-an.
Pada tanggal 23 Oktober 1998, digital light
processing (DLP) teknologi proyektor ditunjukkan publik untuk pertama kalinya
dengan merilis The Last Broadcast, film pertama feature-length, di-shot, diedit
dan didistribusikan secara digital.
Pada tanggal 18 Juni 1999, DLP Cinema teknologi
proyektor Texas Instrument ditunjukkan publik pada empat layar di Amerika Utara
(Los Angeles dan New York) untuk rilis Lucasfilm Star Wars: Episode I:. The
Phantom Menace. Bioskop dengan proyektor digital yang memproyeksikan
cuplikan langsung dari komputer Pixar Animation. Pada tanggal 19 Januari
2000, Society of Motion Picture dan Television Engineers, di Amerika Utara,
yang diprakarsai kelompok standar pertama yang di dedikasikan untuk
mengembangkan Digital Cinema.
Perkembangan pada tahun selanjutnya adalah
sangat pesat. Semua theater di dunia berbondong-bondong menyuplai layar digital
dan proyektor untuk di pasang di masing-masing theater. Ini mencerminkan bahwa
teknologi ini diterima dengan sangat baik di khalayak luas.
Sampai 31 Maret 2015, 38719 layar (dari total
39.789 layar) di Amerika Serikat telah dikonversi ke digital (15.643 dari yang
3D mampu), 3007 layar di Kanada telah dikonversi (1.382 di antaranya adalah
3D), dan 93.147 layar internasional telah dikonversi (59.350 di antaranya
adalah 3D). Jumlah yang beratus-ratus kali lipat dibandingkan dengan jumlah
awal saat dikenalkan pertama kali. Dapat dilihat, respon dan keinginan
masyarakat sangat kuat akan Digital Cinema sampai detik ini.
Sumber : https://id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar