Kamis, 10 November 2016

Komponen dari Model Digital Cinema

Image result for gif bioskop

Untuk kali ini saya akan menjelaskan tentang komponen-komponen yang digunakan untuk digital cinema. Berikut komponen yang akan saya jelaskan :
  • Kamera digital 
Kamera digital adalah alat untuk membuat gambar dari objek untuk selanjutnya dibiaskan melalui lensa pada sensor CCD dan akhir-akhir ini pada sensor BSI-CMOS (Back Side Illuminated) sensor yang lebih irit daya untuk kamera yang lebih canggih yang hasilnya kemudian direkam dalam format digital ke dalam media simpan digital.
Pada tahun 2007, medium pengalihan paling umum bagi fitur yang ditayangkan secara digital adalah pita film 35 mm yang dipindai dan diproses pada resolusi 2K (2048×1080) atau 4K (4096×2160) lewat penengah digital. Kebanyakan fitur digital saat ini sudah bisa merekam pada resolusi 1920x1080 menggunakan kamera seperti Sony CineAlta, Panavision Genesis atau Thomson Viper. Kamera-kamera baru seperti Arriflex D-20 dapat menangkap gambar dengan resolusi 2K, dan kamera bernama Red One keluaran perusahaan Red Digital Cinema Camera Company dapat merekam dengan resolusi 4K. Penggunaan proyeksi 2K pada sinema digital telah mencapai lebih dari 98 persen. Baru-baru ini perusahaan Dalsa Corporations Origin mengembangkan kamera yang dapat merekam dengan resolusi 4K RAW. Selain itu, ada jenis kamera lain yang dapat merekam dengan resolusi 5K RAW seperti RED EPIC. Ada juga kamera yang dapat merekam dengan resolusi 3K RAW (untuk menyesuaikan dengan anggaran pembuat film ) seperti RED SCARLET
  • Proyektor Cinema Digital

Untuk menayangkan sinema digital, diperlukan proyektor yang berbeda dengan proyektor untuk menayangkan sinema konvensional. Terdapat dua jenis proyektor yang dapat digunakan untuk menayangkan sinema digital, yaitu proyektor DLP dan DCI. Proyektor DLP dikembangkan oleh perusahaan Texas Instrument. Ada tiga pabrik yang telah memiliki lisensi untuk memproduksi teknologi sinema DLP yaitu Christie Digital Systems, Barco, dan NEC. Christie, yang telah lama berdiri sebagai pabrik teknologi proyektor sinema konvensional, adalah pembuat proyektor CP2000—bentuk dasar proyektor yang paling banyak tersebar secara global (total kira-kira 5,500 unit). Barco meluncurkan seri DLP dengan resolusi 2K yang masih kalah dengan proyektor sinema digital DCI. Barco juga merancang dan mengembangkan produk proyektor dengan tingkat visualisasi berbeda bagi pembuat film profesional. NEC memproduksi Starus NC2500S, NC1500C dan NC800C proyektor 2K bagi layar kecil, medium dan besar. NEC juga memproduksi sistem penyedia sinema digital Starus dan alat-alat lain untuk menghubungkan dengan computer, tape analog atau digitalpenerima satelit, DVD dan lain-lain. Sementar NEC adalah pendatang baru dalam industri proyektor sinema digital, Christie adalah pemain utama dalam pasar Amerika Serikat. Sedangkan Barco memimpin pasar Eropa dan Asia. Ketika perusahaan Texas Instrument pertama kali memperkenalkan teknologi proyektor 2K, perusahaan proyeksi digital merancang dan menjual banyak unit proyektor sinema digital DLP. Ketika proyektor dengan resolusi melebihi proyektor 2K dikembangkan, pasar mulai menawarkan proyektor berbasis DLP bagi tujuan non-sinema. Pada januari 2009, lebih dari 6000 sistem sinema digital berbasis DLP dipasang di seluruh dunia, di mana sebanyak 80 persen berlokasi di Amerika utara.
Teknologi penayangan sinema digital lainnya dibuat oleh perusahaan Sony dan diberi label teknologi "SXRD" . Proyektor-proyektor SXRD seperti SRXR210 dan SRXR220, menawarkan resolusi 4096x2160 (4K) dan memiliki piksel empat kali lebih banyak daripada proyektor 2K. Proyektor sinema digital Sony juga memiliki harga yang kompetitif dengan proyektor DLP 2 K yang memiliki resolusi lebih rendah (2048x1080 atau setara dengan 2.2 megapiksel). Sekarang, hampir semua sinema digital menggunakan proyektor dengan teknologi DLP

  • Dolby Digital

Dolby Digital merupakan teknologi untuk menghasilkan suara surround digital. Teknologi ini biasanya digunakan dalam pemrosesan dan pembentukkan data audio untuk film-film di bioskop atau film-film pada media kepingan seperti DVD. Dolby Digital dikembangkan oleh Dolby Laboratories. Untuk mengoptimalkan teknologi Dolby Digital, dibutuhkan minimal 5 speaker full range dan 1 speaker low-frequency (subwoofer). Konfigurasi ini disebut sebagai konfigurasi 6-channel.

Batman Returns adalah film pertama yang menggunakan teknologi Dolby Digital ketika ditayangkan di bioskop pada musim panas 1992. Dolby Digital soundtrack film optik yang dicatat pada cetak rilis 35 mm menggunakan blok data yang berurutan ditempatkan di antara setiap lubang perforasi di sisi sound track film. Sebuah bit rate konstan 320kbit / s digunakan. Sebuah scanner CCD proyektor mengambil gambar video dipindai dari daerah ini, dan sebuah prosesor berkorelasi bidang gambar dan ekstrak data digital sebagai bitstream AC-3. Data ini akhirnya diterjemahkan menjadi sumber audio 5.1 channel. Semua film yang mencetak dengan data Dolby Digital juga memiliki Dolby Stereo analog menggunakan Dolby SR soundtrack pengurangan kebisingan dan mencetak seperti dikenal sebagai Dolby SR-D cetakan. Soundtrack analog menyediakan pilihan jatuh-kembali dalam kasus kerusakan pada data digital atau kegagalan decoding digital, juga menyediakan kompatibilitas dengan proyektor tidak dilengkapi dengan soundheads digital. Hampir semua cetakan rilis saat bioskop jenis ini dan mungkin akan juga mencakup data SDDS dan trek timecode untuk menyinkronkan CDROM membawa DTS soundtrack.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar