Jumat, 22 September 2017

Desain Pemodelan Grafik -Konsep Pemodelan Grafik

Konsep Pemodelan Grafik

Pada tema diatas terdapat 2 sub pokok bahasan, yaitu : - Pengertian Desain dan Pemodelan Grafis
                                                                                         - Prinsip dan Unsur Desain Grafis

Sebelum saya melanjutkan pembahasan ke sub pokok bahasan. Saya ingin menjelaskan kata "konsep". Konsep adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment/audience yang dituju. Konsep bisa didapatkan dari pihak non-grafis seperti ekonomi, politik, hukum, budaya. Oleh karena itu, Konsep mempunyai fungsi untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

1. Pengertian Desain dan Pemodelan Grafis

A.Desain

Kata Desain bisa digunakan sebagai "kata benda" dan "kata kerja". Sebagai "kata kerja", desain adalah proses untuk membuat objek baru, sedangkan sebagai "kata benda", desain digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal atau berbentuk benda nyata.

Pengertian desain secara etimologi berasal dari itali yaitu "designo" yang berarti gambar dan bermakna : - to make preliminary sketches of
                   - to plan and carry out experiment"
                   - to form in the mind

B. Pemodelan Grafis

Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat berupa maket, gambar rancangan atau rumus matematika. Grafis adalah presentasi visual pada sebuah permukaan seperti dinding, kanvas, layar komputer, kertas, atau batu bertujuan untuk memberi tanda, informasi, ilustrasi.

Jadi Pemodelan Grafis adalah suatu proses menciptakan objek berupa citra (gambar rancangan, citra komputer) yang dibuat untuk informasi, ilustrasi, atau hiburan yang dibuat melalui aplikasi komputer.

2. Prinsip dan Unsur Desain Grafis

A. Prinsip Desain

Prinsip desain terdiri dari 4 yaitu Keseimbangan, Kesatuan, Ritme, Penekanan .

- Keseimbangan
Dalam hal ini seluruh komponen harus merata dari tulisan, gambar, warna, ukuran gelap atau terang, garis tebal atau tipis harus diperhatikan agar tidak memberikan kesan berat sebelah.
desain-balance

- Kesatuan
Kesatuan dalam prinsip desain grafis adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Dengan prinsip ini desain akan terlihat lebih terpadu dan menghasilkan tema yang kuat.
desain-unity

-Ritme
Ritme adalah pembuatan desain dengan prinsip yang menyatukan irama. Bisa juga berarti pengulangan atau variasi dari komponen-komponen desain grafis.
desain-rhythm

-Penekanan
Tujuan utama dari penekanan ini adalah untuk mewujudkan hal itu sehingga dapat mengarahkan pandangan khalayak sehingga apa yang mau disampaikan tersalur.
desain-emphasis

B. Unsur Desain Grafis

- Garis
Garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lainnya. Garis dapat diartikan sebagai goresan pensil, pena, atau mouse dalam komputer dan lain sebagainya. Contoh penggunaan garis : 

  • Garis lurus, garis lurus biasanya diidentikan dengan kesan kaku, variasi ini biasanya digunakan sebagai  simbol formalitas.
  • Garis lengkung, penggunaan garis lengkung biasanya memberikan kesan lembut dan luwes.
  • Garis zigzag, garis zigzag sering dimaknai sebagai garis yang keras sekaligus dinamis.
  • Garis tidak beraturan, garis ini bisanya menimbulkan kesan fleksibel dan informal.
  • Garis horizontal, horizontal melambangkan kesan pasif.
  • Garis vertikal, vertikal sering dimaknai sebagai bentuk garis yang memiliki kesan stabil.
  • Garis diagonal, garis ini dapat diartikan sebagai makna aktif, dinamis dan menarik perhatian.
- Bidang
Bidang atau biasanya juga disebut shape merupakan segala bentuk apapun yang memiliki dimensi tinggi dan lebar bidang dapat berupa bentuk-bentuk geometris seperti (lingkaran, segitiga, segiempat, elips, setengah lingkaran, dan sebagainya) dan bentuk-bentuk yang tidak beraturan. Bidang geometris memiliki kesan yang formal, sedangkan bidang non geometris memiliki kesan yang lebih dinamis dan tidak formal.

- Tekstur
Dalam desain grafis tekstur adalah nilai halus dan kasarnya sebuah benda, atau juga bisa disebut nilai raba. Penggunaanya dapat dimayakan untuk memberikan visual yang berkesan dan berkarakter. Dalam sebuah desain komunikasi visual tekstur sering digunakan untuk mengatur keseimbangan dan kontras. Pada prakteknya tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit, kayu, dan sebagainya. Penggunaan tekstur dalam desain grafis juga biasanya sering diaplikasikan pada latar desain atau sering kita sebut background desain.

- Ruang
Ruang atau space merupakan jarak anatara suatu bentuk dengan bentuk yang lainnya, yang pada desain grafis biasanya dapat dijadikan sebagai unsur pemberi efek estetika desain. Dalam pengertian desain grafis area yang kosong yang berada diantara elemen-elemen visual juga dianggap sebagai elemen desain. Bidang kosong dimaksudkan untuk menambah kesan nyaman dan “istirahat” serta memberikan kesan tekanan kepada objek visual yang ada dalam sebuah desain.

- Ukuran
Ukuran adalah unsur lain dalam desain grafis yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Unsur ini digunakan untuk memperlihatkan  objek manakah yang kita mau tonjolkan karena dengan menggunakan unsur ini seorang desainer grafis akan dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain sehingga orang akan tahu skala prioritas objek yang akan dilihat terlebih dahulu dibandingkan yang lainnya, misalnya saja untuk ukuran suatu judul akan lebih besar dari skala objek yang lainnya.

- Warna
Warna adalah elemen dari unsur desain grafis yang menjadi penarik perhatian paling utama. Penggunaan warna yang tepat akan berbanding lurus dengan kualitas, citra, keterbacaan, dan penyampaian pesan dalam desain tersebut. semisal adalah untuk penggunaan warna yang lembut akan memancarkan kesan romantis, kedamaian, dan kenyamanan. Warna memiliki 3 dimensi yaitu :

  • Dimensi Pertama: Hue
Pembagian warna berdasarkan nama-nama warna, seperti merah, kuning, hijau, dan lainnya. Berdasarkan Hue, kemudian warna dibagi lagi kedalam tiga golongan yaitu warna primer (merah, kuning, biru), dan warna sekunder yang merupakan campuran dua warna primer dengan komposisi yang seimbang.

  • Dimensi Kedua: Value
Value merupakan dimensi terang-gelapnya warna, pada dasarnya setiap warna bisa diterangkan yang kemudian hasilnya kan menjadi warna yang lebih muda. Contohnya adalah jika warna biru diterangkan akan menghasilkan biru muda.

  • Dimensi Ketiga: Intensity
ntensity dapat diartikan sebagai tingkat kemurnian atau kejernihan warna (brigtness of colour). Warna-warna yang belum dicampur dan masih murni disebut pure hue. Para pelukis atau desainer grafis pada umumnya lebih sering mengekspresikan karyanya dengan warna-warna turunan, karena biasanya warna-warna murni terlalu mentah untuk diaplikasikan dalam sebuah lukisan.

Sumber :

http://umardanny.com/ebook-gratis-materi-desain-grafis/(diakses pada tanggal 23-09-2017/11.00 WIB)

https://id.wikipedia.org/wiki/Desain(diakses pada tanggal 23-09-2017/11.15 WIB)

https://id.wikipedia.org/wiki/Model(diakses pada tanggal 23-09-2017/11.20 WIB)

https://id.wikipedia.org/wiki/Grafika(diakses pada tanggal 23-09-2017/11.25 WIB)

https://web7crawler.wordpress.com/2015/12/01/5-prinsip-desain-dan-contohnya/(diakses pada tanggal 23-09-2017/11.31 WIB)

https://ilmuseni.com/seni-rupa/seni-grafis/unsur-desain-grafis(diakses pada tanggal 23-09-2017/11.44 WIB)